Rabu, 22 Oktober 2014

BERCERITA MENDONGENG




  Bercerita adalah penggambaran tentang sesuatu secara verbal. Bercerita merupakan stimulus   

 ang dapat membangkitkan anak terlibat secara mental  
Melalui bercerita, anak di ajak berkomunikasi, berfantasi, dan berkhayal serta mengembangkan

  kognitifnya. Aktivitas mental anak dapat melambung, melanglang buana melampaui isi ceritaitu sendiri. Dengan bercerita juga melatih perkembangan emosi anak 

Bercerita dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk 

1. Bercerita tanpa alat peraga, hanya mengandalkan kemampuan verbal orang yang memberikan
   cerita 
2. Bercerita dengan menggunakan alat peraga seperti boneka, gambar, atau benda peraga dll 
3. Bercerita dengan menggunakan buku cerita 
4. Bercerita dengan menggunakan bahasa isyarat atau gerakan 
5. Bercerita melalui alat pandang dengar yaitu berupa kaset, TV,  

Manfaat kegiatan bercerita 
1. Mengembangkan fantasi dan kreatifitas 
2. Mengasah kecerdasan 
3. Menumbuhkan minat 
4. Membangun kedekatan dan keharmonisan 
5. Media pembelajaran imajinatif Pada zaman serba canggih seperti sekarang, kegiatan mendongeng di mata anak-anak tidak populer lagi. 

Sejak bangun hingga menjelang tidur, mereka dihadapkan pada televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari film kartun, kuis, hingga sinetron yang acapkali bukan tontonan yang pas untuk anak. Kalaupun mereka bosan dengan acara yang disajikan, mereka dapat pindah pada permainan lain seperti videogame. KENDATI demikian, kegiatan mendongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga orang tua yang mendongeng untuk anaknya. 

Kegiatan ini dapat mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak. Para pakar menyatakan ada beberapa manfaat lain yang dapat digali dari kegiatan mendongeng ini. Pertama, anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya. Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila anak hanya menonton dari televisi. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini. Kedua, cerita atau dongeng merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati. Misalnya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seprti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. 

Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut karena Kak Agam di sini tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak. Ketiga, dongeng dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak. Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang diceritakan Kak Agam, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya. Tidak ada batasan usia yang ketat mengenai kapan sebaiknya anak dapat mulai diberi dongeng oleh Kak agam. Untuk anak-anak usia prasekolah, dongeng dapat membantu mengembangkan kosa kata. Hanya saja cerita yang dipilihkan tentu saja yang sederhana dan kerap ditemui anak sehari-hari. Misalnya dongeng-dongeng tentang binatang. 

Sedangkan untuk anak-anak usia sekolah dasar dapat dipilihkan cerita yang mengandung teladan, nilai dan pesan moral serta problem solving. Harapannya nilai dan pesan tersebut kemudian dapat diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan suatu dongeng tidak saja ditentukan oleh daya rangsang imajinatifnya, tapi juga kesadaran dan kemampuan pendongeng untuk menyajikannya secara menarik. Untuk itu Kak Agam dapat menggunakan berbagai alat bantu seperti boneka atau berbagai buku cerita sebagai sumber yang dapat dibaca oleh orang tua sebelum mendongeng. Manfaat Dongeng untuk anak : 

1. Mengasah daya pikir dan imajinasi 
2. Menanamkan berbagi nilai dan etika 
3. Menumbuhkan minat baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar