ang dapat membangkitkan anak terlibat secara mental
Melalui bercerita, anak di ajak berkomunikasi, berfantasi, dan berkhayal serta mengembangkan
kognitifnya. Aktivitas mental anak dapat
melambung, melanglang buana melampaui isi ceritaitu sendiri. Dengan bercerita juga melatih
perkembangan emosi anak
Bercerita
dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk
1. Bercerita
tanpa alat peraga, hanya mengandalkan kemampuan verbal orang yang memberikan
cerita
2.
Bercerita dengan menggunakan alat peraga seperti boneka, gambar, atau benda
peraga dll
3.
Bercerita dengan menggunakan buku cerita
4.
Bercerita dengan menggunakan bahasa isyarat atau gerakan
5.
Bercerita melalui alat pandang dengar yaitu berupa kaset, TV,
Manfaat
kegiatan bercerita
1.
Mengembangkan fantasi dan kreatifitas
2.
Mengasah kecerdasan
3.
Menumbuhkan minat
4.
Membangun kedekatan dan keharmonisan
5.
Media pembelajaran imajinatif Pada zaman serba canggih seperti sekarang,
kegiatan mendongeng di mata anak-anak tidak populer lagi.
Sejak
bangun hingga menjelang tidur, mereka dihadapkan pada televisi yang menyajikan
beragam acara, mulai dari film kartun, kuis, hingga sinetron yang acapkali
bukan tontonan yang pas untuk anak. Kalaupun mereka bosan dengan acara yang
disajikan, mereka dapat pindah pada permainan lain seperti videogame. KENDATI
demikian, kegiatan mendongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak
manfaat, bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga orang tua yang mendongeng
untuk anaknya.
Kegiatan
ini dapat mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan
anak. Para pakar menyatakan ada beberapa manfaat lain yang dapat digali dari
kegiatan mendongeng ini. Pertama, anak dapat mengasah daya pikir dan
imajinasinya. Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila anak hanya menonton
dari televisi. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang
didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang
muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas
dengan cara ini. Kedua, cerita atau dongeng merupakan media yang efektif untuk
menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa
empati. Misalnya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja
keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seprti pentingnya makan
sayur dan menggosok gigi.
Anak
juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut karena Kak
Agam di sini tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh
cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan
bagi anak. Ketiga, dongeng dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat
baca anak. Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang diceritakan Kak Agam,
anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan
buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain
seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya. Tidak ada batasan usia
yang ketat mengenai kapan sebaiknya anak dapat mulai diberi dongeng oleh Kak
agam. Untuk anak-anak usia prasekolah, dongeng dapat membantu mengembangkan
kosa kata. Hanya saja cerita yang dipilihkan tentu saja yang sederhana dan
kerap ditemui anak sehari-hari. Misalnya dongeng-dongeng tentang
binatang.
Sedangkan
untuk anak-anak usia sekolah dasar dapat dipilihkan cerita yang mengandung
teladan, nilai dan pesan moral serta problem solving. Harapannya nilai dan
pesan tersebut kemudian dapat diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan suatu dongeng tidak saja ditentukan oleh daya rangsang
imajinatifnya, tapi juga kesadaran dan kemampuan pendongeng untuk menyajikannya
secara menarik. Untuk itu Kak Agam dapat menggunakan berbagai alat bantu
seperti boneka atau berbagai buku cerita sebagai sumber yang dapat dibaca oleh
orang tua sebelum mendongeng. Manfaat Dongeng untuk anak :
1.
Mengasah daya pikir dan imajinasi
2.
Menanamkan berbagi nilai dan etika
3.
Menumbuhkan minat baca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar