Padahal,
jika semua orangtua tahu dan menyadari bahwa aktivitas gerak dan suara anak
(bisa disebut bemain) adalah cara yang paling efektif untuk anak belajar
sesuatu. Sebab, bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak. Lewat
permainan, anak akan mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan suka cita itulah
syaraf/neuron di otak anak dengan cepat saling berkoneksi untuk membentuk satu
memori baru. Itulah sebabnya mengapa anak-anak dengan mudah belajar sesuatu
melalui permainan.
Perlunya
bermain
•
Belajar dari permainan (Learning by playing)
Permainan
seharusnya memiliki nilai seimbang dengan belajar. Anak dapat belajar melalui
permainan (learning by playing). Banyak hal yang dapat anak pelajari dengan
permainan, keimbangan antara motorik halus dan motorik kasar sangat memengaruhi
perkembangan psikologi anak. Seperti kata Reamonn O Donnchadha dalam bukunya
The Confident Child "Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar
menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan
masalah".
•
Permainan mengembangkan otak kanan
Disamping
itu tentu saja anak mempunyai kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya
berhadapan dengan teman sebayanya dan mengembangkan perasaan realistis akan
dirinya. Bermain melalui permaianan memberi kesempatan pada anak untuk
mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah di sekolah
maupun di rumah.
•
Permainan mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak
Dalam
permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi yang menenpatkan dirinya
sebagai mahluk sosial. Anak mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika
berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak memainkan peran "baik"
atau "jahat" membuat anak kaya akan pengalaman emosi, anak akan
memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi yang
dia hadapi. Dengan kegiatan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk
mempraktikkan rasa percayanya kepada orang lain dan kemampuan dalam
bernegosiasi, memecahkan masalah (problem solving) atau sekedar bergaul dengan
orang sekitarnya. Jenis permainan Pada dasarnya, semua jenis permainan
mempunyai tujuan yang sama yaitu bermain dengan menyenangkan! Yang membedakan
adalah pengaruh atau efek dari jenis permainan tersebut. Ada dua jenis
permainan, yaitu: Permainan Aktif dan Permainan Pasif. Permainan aktif dan
pasif iini hendaknya dilakukan dengan seimbang.
•
Permainan olah raga (sport)
Bagi
orang dewas, olahraga bukan lagi menjadi sebuah permainan tetapi sesuatu yang
serius dan kompetitif. Namun bagi anak, olah raga bisa menjadi satu permainan
yang menyenangkan yang mengandung kesenangan, hiburan, dan bermain, tetapi
tidak juga terlepas dari unsur partisipatif dan keinginan untuk unggul. Dalam
permainan olahaga anak mengembangkan kemampuan kinestetik dan pengembangan
motivasi untuk menunjukkan keungulan dirinya (penekanan bukan pada persaingan
tapi pada kemampuan) memberi kekuatan pada dirinya sendiri serta belajar
mengembangkan diri setiap waktu.
•
Permainan perkelahian (body contact)
Jenis
permainan ini termasuk permainan modern, tapi banyak orang tua maupun guru
memandangnya skeptic dan cemas, ini beralasan dari efek yang mungkin serius.
Permainan ini merupakan jenis permainan modifikasi yang menuntut keseriusan
anak untuk memenuhi kebutuhan akan kekuasaan. Hal tersebut sehat dan positf
bagi anak, berguna untuk menguji keunggulan dan kekuatan di lingkungan sekitar.
Jenis permainan ini adalah untuk menguji kemampuan dan pemikiran anak dalam
dunia nyata dengan segala akibatnya. Katagori permainan pasif
•
Permainan mekanis Seiring perkembangan
jaman
dan teknologi memberi pengaruh besar dalam perkembangan jenis permainan untuk
anak. Alat teknologi canggih seperti komputer bukan lagi milik orang dewasa,
tapi telah menjadi barang biasa buat anak-anak. Berbagai games atau permainan
virtual telah tersedia di dalamnya (computer). Bermain komputer tidak sama
dengan bermain bersama teman, anak bermain sendiri dengan kesenangannya. Sisi
negatif Sisi negatif permainan mekanis ini adalah kurangnya pembentukan sikap
anak untuk menerima dan memberi (take and give). Anak memegang kendali penuh
atas "teman mainnya" dan "si teman mainnya" akan melakukan
apapun yang diinginkan anak. Kendali penuh ini akan menimbulkan reaksi serius
bila anak menyalurkannya dalam pertemanan di lingkungan sosialnya. Sisi positif
Namun, hal positif anak memiliki keterampilan komputer yang akan diperlukan
anak sebagai sarana hidupnya.
•
Permainan fantasi
Fantasi
merupakan praktik permainan yang khusus dilakukan sendiri. Anak dapat membentuk
dunia sesuai dengan keinginannya (imaginasi).Sebaiknya, orang tua tidak memaksa
anak untuk selalu bermain dengan teman-temannya karena akan menciptakan kesan
bahwa bermain sendiri itu salah. Permainan fantasi selain proses kreatif
mengembagkan kemampuan sisi otak kanan, juga untuk pembentukan kecerdasan interpersonal
(salah satu dari delapan kecerdasan teori multiple intelligence, Howard Garner)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar